Sosialisasi dan Pengukuhan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) SMAN 1 Ajibarang.
AJIBARANG – Komitmen SMAN 1 Ajibarang dalam mencetak generasi berkualitas berdaya saing semakin nyata. Pada hari Jumat, 24 Oktober 2025, bertempat di Ruang Guru SMAN 1 Ajibarang, dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Nota Kesepahaman (MoU) dan Pengukuhan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Acara ini dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan sekolah.
Program SSK menjadi langkah strategis yang sejalan dengan
visi besar Indonesia Emas 2045: berdaulat, maju, adil, dan makmur, dengan fokus
utama pada pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas. Tujuan utama SSK
adalah meningkatkan kesadaran kependudukan peserta didik agar siap menghadapi
berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di masa depan.
Kegiatan sosialisasi ini
menghadirkan narasumber Martinus Ujianto, S.Kom, M.Kom dari DPPKBP3A,
mewakili Kabid SSK Kabupaten Banyumas. Sunarso, S.Sos. dari BKKBN
Kecamatan Ajibarang, Koordinator PLKB Kecamatan Ajibarang. Naraditya Ajeng
Asniasita, S.Pd. dan Anis Ekawati, S.Pd. dari SMAN 2 Purwokerto,
sebagai perwakilan SSK Paripurna yang berbagi praktik baik.
Dalam paparannya, dijelaskan bahwa langkah awal SSK ini akan
diikuti dengan penyusunan program dan rencana kegiatan yang berkelanjutan.
Implementasi akan selalu dimonitoring dan dievaluasi untuk memastikan
nilai-nilai kependudukan diterapkan secara efektif. Sekolah berkomitmen
melakukan pengunggahan dokumen dan laporan hasil kegiatan SSK secara rutin
setiap tahun.
Materi kependudukan tidak hanya menjadi mata pelajaran
terpisah, melainkan diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran melalui
modul tematik yang relevan. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah
kontekstual dan partisipatif, mencakup kegiatan berbasis lingkungan, rancangan
proyek, dan kolaborasi lintas mata pelajaran.
Keterlibatan siswa menjadi kunci, di mana Pusat Informasi
dan Konseling Remaja (PIK-R) berperan sebagai penggerak edukasi utama. Sekolah
juga telah menyiapkan ruang konselor remaja untuk mendukung program ini.
Keberhasilan SSK membutuhkan sinergi dan kolaborasi erat
antara guru, siswa, karyawan, dan mitra eksternal seperti BKKBN, Puskesmas,
serta masyarakat. Setiap guru didorong untuk berperan sebagai tutor sebaya atau
pendamping program. (humassmana)